Akan Datang Suatu Zaman


Rasulullah bersabda: “Nanti akan tiba masanya adanya penyaringan, maka yang tampak adalah sampah-sampah” Sudahkah terjadi? Nabi tidak menyebutkan tahunnya kapan. Tapi hari ini kita melihat, sekarang Allah sedang menyaring kita, menyaring saudara-saudara kita yang ada di Suriah, di Aleppo. Yang dulunya sama-sama ke masjid, sama-sama sholat berjama’ah, sama-sama puasa ramadhan, ketika muncul manusia terlaknat Basyar Al Asy’ad barulah disitu nampak mana yang sampah, mana yang beras, mana yang batu, mana yang tepung. Di Suriah sudah nampak, bagaimana dengan negeri kita? Saringan sedang terjadi

Sebelum saya naik (berceramah) kemari, saya mendapat Whats App dari teman di Jakarta “Saya heran pak ustad, kawan saya yang sekantor itu masih saja bela-bela beliau... entah dapat apa dia ini” Belum sempat saya menjawabnya karena langsung dipanggil kesini, andaikan saya jawab maka “Kau jangan heran wahai saduaraku, saringan sedang terjadi. Sampah dan antah-antahnya sedang nampak sekarang” Pak ustad bagaimana saya meyakinkan adik saya, kakak saya bahkan ayah saya yang mendukung orang kafir ini pak ustad? Sabar kebetulan nasibmu mendapatkan ayah sampah, sedangkan firman Allah dan sabda nabi dia tak percaya apalagi cakap saya (Ustad Abdul Somad).

Hari ini kita sedang disaring supaya Allah ingin menunjukkan bagaimana sifat mereka yang tertangkap diatas (sampah-sampah yang tersaring)? Rasulullah bersabda: “Telah keluar dari diri mereka, dan mereka sudah keluar dari amanah dan janji itu” Janji adalah hutang, Hutang wajib dibayar, janji yang paling hebat adalah janji dengan Allah. Itulah yang ditunjukkan oleh Allah agar kita tahu mana sampah mana beras. Selama ini semua sangka itu rambut, tapi ternyata di tengah rambut itu ada ijuk yang sama-sama-sama hitam. Selama ini mereka sangka semuanya sekapur sirih tapi ternyata ditengah-tengah itu ada kapur tulis yang beracun. Selama ini mereka sangka dia orang beriman. Allah  SWT berifrman: “Ketika bertemu orang-orang beriman, mereka berkata: “Kami beriman”. Tapi kalau mereka bersama setan-setan mereka, mereka berkata: “Kami bersama kalian” kami ikut mereka (kaum muslimin) hanya untuk mengolok-olok saja” Merekalah yang disebut orang-orang munafik. Ketika bersama orang-orang beriman mereka mengatakan “Kami ini beriman juga seperti kalian, hanya beda waktu pilhan saja”


Dari sejak dulu ada haq ada bathil, ada habil ada qobil. Maka dari itu Nabi mengatakan bahwa kelak di zaman fitnah orang yang memperjuangkan yang haq akan di fitnah sebagai orang yang bathil. Dia dikatakan provokator, teroris, perusak, penjahat. Orang yang bathil masuk ke orang-orang yang baik. Orang kafir pakai peci pakai sorban sudah dikatakan orang baik. Duduk dekat Ustad Somad justru nampak dia yang ustad daripada Ustad Somad. Orang Islam mengurus urusan orang kafir, orang kafir mengurus urusan orang islam, jadilah tokoh yang tertukar. Maha Suci Allah apa yang dikatakan nabimu 14 abad yang lalu telah terjadi.

Oleh karena dahsyatnya fitnah zaman ini digalakkan membaca do’a  salah satunya do’a sebelum salam:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.”

Hari ini Allah sudah menunjukkan, dulu kita main pukul rata semuanya. “Polisi ini ustad... jahat semuanya,” kata sebagian orang yang sering kena tilang. Tapi dengan penyaringan ini bukti nyata dihadapan mata. Kata jama’ah yang jalan kaki dari bogor ke jakarta, “Tiba-tiba yang memberikan the manis, makanan, yang memeluk kami adalah bapak-bapak polisi hanya saja mereka tidak berseragam. Selama ini kami telah underestimate, buruk sangka. Selama ini kami membenci tentara pak ustad. Katanya mereka membackingi illegal logging, perjudian. Tapi dengan penyaringan ini nampaklah mana yang beras mana yang antah, mana yang ulat, mana yang memperjuangkan umat.”

Mengapa ini semua terjadi? Orang beriman melihat hikmah, ini sebenarnya hanya cara Allah untuk menunjukkan mana saudaramu, mana temanmu, mana sahbatmu. “ Ini Nahdlatul Ulama sudah disusupi  liberal pak ustad, sya benci dengan NU, tapi ternyata yang turun kemarin (Aksi Bela Islam) kebanyakan adalah orang-orang NU” Apa kata KH. Hasyim Muzadi: “Ini yang mengatur adalah Allah SWT, Padang Arafah, Mina hanya 4,7 juta tapi sampah berserakan berhari-hari, walaupun Pemerintah Saudi Arabia mengerahkan petugas sampah tetap saja kotor. Tapi ini (Aksi Bela Islam) begitu selesai satu sampah, kotoran, tidak ada daun, bunga, pohon yang patah.” Allah sedang menyarin dan menyeleksi manusia

Kajian ini bukan untuk menyalahkan orang lain, tapi untuk mengukur diri kita sendiri apakah termasuk sampah / beras. Ini baru saringan tahap satu akan ada saringan yang lebih dahsyat. Simbol-simbol komunis mulai bangkit, dulu orang takut sampai 7 turunan tidak bisa jadi PNS. Tapi sekarang mereka berkumpul dengan bangga “Kami anak PKI, kami berhasil jadi anggota PKI. Kalian boleh benci pada kami, tapi APBD APBN siapa yang buat? kami  yang buat” Mereka ini akan datang, tapi takutkah orang beriman? Tidak, karna orang islam hidup mati hanyalah titipan Allah. Hidup Mulia / Mati Syahid.  Tak ada gunanya hidup jadi budak PKI, lebih baik  mati daripada hidup tak mampu menjalankan agama.


Sahabat Nabi R.hum bertanya pada Rasulullah bahwa “Bagaimana kami bila begini kejadianya seperti yang kau prediksikan? bila yang tampil adalah sampah-sampah, apa yang kami lakukan?” Maka Nabi SAW menjawab:

Pertama “Ambillah yang baik” Kalian tahu mana baik mana buruk, ambil yang baik. Kalian tak bisa ditipu dan tak bisa dipalsukan. Bolak-balik Metro Tipu menipu kalian tapi kalian tak tertipu. Ambil yang menurut Qur’an dan Sunnah serta selamatkan saudaramu. Kalau semua egois memikirkan dirinya sendiri yang penting baik, lalu siapa yang memikirkan umat ini?

Kedua “Tunjukkan kau meninggalkan yang kau ingkari” Kalau tak suka jangan diam, tapi katakan ini tak baik, ini tak betul. Inilah yang dikatakan Habib Rizieq sebagai Cyber Army. Tentara yang tak menggunakan senjata tapi dia berperang di alam maya, dengan senjata apa? Video, BBM, FB, Buat Quote dan gambar. Dibuatlah gambar Habib Umar bin Hafidz di share. Dia dengar video yangbaik, dipotong – dimasukkan aransemen – dibagikan.  Jangan kamu diam...

Ketiga “Urus yang dekat-dekat (selamatkan keluarga, teman, tetangga)” Orang islam darimana hartamu, kemana harta yang kau pakai? Untuk apa umurmu? Waktu kemana kau habiskan? Hari ini apa standard kebenaran? Yaitu bilamana dilakukan orang banyak. Allah telah berfirman: “Kalau kau ikut kebanyakan orang, maka mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah”

Keempat “Jangan kau larut” seperti garam yang masuk di dalam air, yang dua - tiga kali putar hilang tak bermakna.

Bilamana ada orang salah jalan, maka katakanlah “Bro... Friend... Ya Akhi... Sedulurku... engkau salah jalan” Andai tak berani mengatakan dia salah jalan, maka katakanlah “Ya Allah... kenapa dia bisa salah jalan”


Sumber: 
Ustad Abdul Somad
Taffaquh Video

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Akan Datang Suatu Zaman"

Posting Komentar