Umat Islam Seperti Lebah

Sabda nabi muhammad umat islam seperti lebah

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “Sesungguhnya perumpamaan orang beriman seperti lebah.” Bagaimana sifat lebah? Nabi menyebutkan beberapa sifat diantaranya “Makananya baik.” Umat islam harus meniru lebah, karena lebah tidak pernah makan kecuali yang baik-baik, yaitu madu.  Jadi kita harus makan yang baik. Makanan yang baik pasti halal, makanan yang halal belum tentu baik. Contohnya apa? Daging ayam, sapi, lembu. Halal, tapi tidak baik kalau disembelih tanpa menyebut nama Allah, dibeli dari uang haram. Orang yang suka makan dari yang haram tidak akan diterima doa’anya. Itulah kenapa Nabi Muhammad mengumpamakan lebah, karena makanan lebah pasti yang halal, yang baik, makanan hewan yang lain belum tentu halal dan baik, contoh: Ayam, ayam itu makanannya ada cacing. Kalau begitu haram makan ayam? Tidak, karena ayam juga makan makanan yang halal seperti nasi, beras. Kalau ada kambing yang makan tai (kotoran) saja, maka dia haram. Babi itu kotor, haram, yang dia makan dia keluarkan lalu dia makan lagi. Naudzubillah…


Makanan seseorang berdampak dengan perilakunya. Makanya kalau ada orang suka main seruduk sana seruduk sini mungkin suka makan babi, kalaupun tak makan langsung mungkin makanannya mengandung penyedap rasa yang terbuat dari babi. Sesuap makanan yang masuk ke perut menjadi setetes darah, masuk ke dalam jantung, disemburkan naik ke otak dan akan berpengaruh kepada Mind Set. Fikiran dia isiniya setan saja, akibat makanan yang haram-haram. Setiap makanan yang haram akan menjadi dimakan akan jadi daging, walaupun dibawa untuk sholat, untuk thawaf maka tetap tempatnya di neraka.

Sifat lebah kata Nabi Muhammad adalah “Yang keluar baik.”Jadi orang beriman itu selain makanannya baik maka yang keluar juga baik, bahkan kalau tengok dia makanpun kita yang ikut kenyang. Mungkin sifat yang pertama tadi kita bisa, tapi yang kedua ini susah kita. Seharusnya makananya baik maka cakapnya, sifatnya juga baik. Renungkanlah hadits ini, sudahkah yang kita makan ini baik? Kalau sudah baik, Tanya diri kita sudahkah yang kita keluarkan juga baik? Kalau belum, malu kita oleh lebah yang kecil, lemah, tidak diberi akal, tidak sempurna. Sampai hari ini orang-orang berebut mencari yang keluar dari badan lebah.

Datanglah investor madu dari Malaysia untuk membeli madu di daerah sini, sebab katanya disini murah. Dia tengok bagaimana cara orang islam mengambil madu. Rupanya sebelum diambil, dbacanya mantra-mantra sehingga sarang-sarang madu bisa berjalan sendiri. Akhirnya tak jadilah orang Malaysia itu, dia bilang “Pakai hantu itu.” Sebab dia saja mengambil madu disana dengan berdo’a pada Allah, melihat disini walaupun murah tapi pakai hantu dia tolaknya karena tak ada barokahnya.

Kemudian Nabi melanjutkan sifat lebah lainnya “Kalau dia hinggap tidak ada yang patah dan tidak merusak.” Apakah anda pernah melihat lebah hinggap lalu patah ranting? Tidak ada, kecuali lebahnya sebesar helicopter. “Ah kalau sekedar tak patah, lalat pun juga tak patah.” Lalat memang tak patah, tapi lalat merusak, karena diujung kaki-kaki lalat digunakan untuk hinggap di comberan, air-air najis. Anda kalau membuka makanan disitu ada ulat, darimana ulat itu? Itu berasal dari kak-kaki lalat yang pernah hinggap di makanan itu. Tapi lebah tidak merusak dan tidak mematahkan.


Lalu apa artinya untuk umat islam? Orang islam tak pernah mengganggu. Dalam sejarah ada anti islam di eropa, anti islam di amerika. Pernahkah kita dengar anti cina, anti Kristen? Tidalk ada, yang ada adalah anti penistaan agama. Ini focus, tidak mengeneralisir. Kemarin datang ribuan sampai jutaan berkumpul, tapi yang jelas orang islam tidak pernah mengganggu, kalau diganggu dia akan datang membalas, kalau membalas tak tanggung-tanggung. Kalau tak percaya dengan hadits ini, coba cari sarang lebah, lemparlah pakai batu. Anda akan dikejar.

Itulah perumpamaan umat islam dari hadits nabi, lalu bagaimana kata Allah? Allah juga berfirman didalam Surat An Nahl. Disebutkan bahwa ciri lebah adalah;

Lebah punya rumah. Kemanapun lebah mencari makan, maka dia pasti akan balik ke rumah.

Lebah paling bagus pengaturannya. Ada ratu lebah, dia tak pernah meninggalkan sarang. Ada lebah mencari makan, tugasnya untuk mencari makan saja. Ada juga lebah tentara, dia bertugas menjaga rumah dari serangan. Jadi kalau ada orang bilang “Kamu kok tidak begini,tidak begitu?” Jawab saja kami sudah bagi-bagi tugas.

Kalau sudah menyengat akan mati. Lebah bilamana menyengat maka seketika itu dia akan mati. Dia tahu itu dipakai sekali seumur hidup, dia akan menggunkannya saat ia terdesak dan terjepit. Dia tak mau mengganggu, tapi kalau dia diganggu dia akan menyengat. Orang islam mesti begitu, nyawa ini dipinjamkan Allah, tapi jangan kalian pakai untuk mengganggu kami, kalau kalian ganggu kami, kami akan pakai untuk menghabisi nyawamu dan setelah itu kami akan mati. Sebab prinsip orang beriman adalah “Hidup Mulia atau Mati Syahid”

Sumber:
Ustadz Abdul Somad, Lc. MA.
Taffaquh Video

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Umat Islam Seperti Lebah"

Posting Komentar